Langsung ke konten utama

KISAH INSPIRATIF “HIKMAH DARI KEHILANGAN”

 

Sumber : detik.com, Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng 

Bantul- Pelukis difabel yang berasal dari Sleman, bernama Pak Salim(55). Kehilangan dua tangan tidak membuat Pak Salim pantang menyerah bahkan makin bersemangat menjalani kehidupannya sehari-hari. Kejadian ini berawal dari insiden kecelakaan di Tahun 1979, beliau tergelincir dan jatuh dari kereta api hingga menghilangkan kedua tangannya.

Setelah kejadian tersebut, akhirnya pada Tahun 2004, ada seorang temannya yang mengenalkan seni lukis pada Pak Salim. Namun saat itu, Pak Salim mengaku tidak memiliki latar belakang seni lukis tetapi untuk mengisi luang waktunya hingga akhirnya Pak Salim pun mencoba.

Saat ini, Pak Salim mengajar di SLB dan juga turut mengisi kegiatan di BBPKS, namun Pak Salim masih terus belajar mengasah keterampilan melukisnya sampai saat ini.

Pak Salim sudah membuat ratusan karya lukisannya bahkan karya Pak Salim pernah terjual dengan harga mencapai Rp5.000.000. Tentu saja, dalam proses pembuatan karya, Pak Salim mengaku kesulitan Ketika melukis menggunakan kakinya karena membutuhkan stamina yang lebih kuat hingga waktu pembuatannya pun memakan waktu yang lama. Selain itu, Pak Salim juga terkadang kesulitan untuk menemukan inspirasi karena masih tergolong pemula di bidang seni lukis. Oleh sebab itu, Pak Salim lebih suka melukis pemandangan dan juga lebih condong ke arah ekspresif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragam Pasar Loak Di Jakarta: Perdagangan dan Kisah-Kisah yang Tersembunyi

     Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, Pasar Loak Di Jakarta muncul sebagai tempat yang menyimpan cerita-cerita tersembunyi dan kehidupan pedagang yang penuh warna. Kita akan menyelusuri keunikan pasar loak ini dan merangkai kisah-kisah pedagang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlanjutan pasar ini.      Jembatan Item dan Kebayoran, yang telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman dahulu, menawarkan lebih dari sekadar barang-barang bekas. Pasar loak ini menjadi pintu gerbang ke masa lalu, memamerkan barang-barang antik, koleksi vinil langka, dan artefak sejarah yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat.      Pedagang di Pasar Loak Jembatan Item dan kebayoran tidak hanya menjual barang-barang, mereka juga berperan sebagai penjaga warisan budaya. Banyak dari mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah setiap barang yang mereka jual, dan mereka dengan antusias menceritakan cerita di balik setiap temuan yang menarik per...

Pa Oyen Bandung

Foto : Rhaffa Izzatul Awaliyah Pa'Oyen adalah usaha keluarga secara turun temurun. Meski namanya sangat terkenal di Bandung, Yoga menegaskan tidak membuka franchise ke orang lain agar rasa aslinya tetap terjaga. Sejarah es campur Pa Oyen berawal dari tahun 1954. Kala itu Pa Oyen berjualan dengan menggunakan gerobak. Lokasinya saat ini ada di Jalan Raya Sukajadi nomor 8, tepatnya di depan Hotel Zest Sukajadi. Kini Pa Oyen memiliki 3 cabang Khusus di Jakarta salah satunya berlokasi di Ampera Garden, Jalan Ampera Raya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta selatan namanya adalah 'Siomay & Es Sekoteng Pa'Oyen Bandung'. Sesuai dengan nama kedainya, dua menu favorite yang paling laris dipesan pembeli yaitu Siomay dan Es Sekoteng. Disajikan diatas piring putih, siomay dilengkapi dengan tahu, kentang, kol, telur, bumbu kacang dan jeruk nipis yang dipisah. Nah untuk Es Sekotengnya berisi biji delima merah, kelapa muda, alpukat, kolang kaling ditambah susu kental manis, air g...

Tulang Punggung Keluarga - Raihan Ar Razzan

  Foto by: Raihan Ar Razzan                   Seorang kepala keluarga yang baru selesai bekerja sedang menghitung uang disebuah gang daerah pasar Surya Kencana Bogor Senin 18 Oktober 2021. Keadaan lelah sehabis bekerja mencari nafkah untuk keluarga dirumah. Menjadi seorang ayah sudah pasti memikul beban untuk menafkahi keluarga tercinta dengan semangat yang tidak pernah padam. Seorang ayah rela kerja banting tulang pagi hingga malam, disaat kalian tertidur ayah sudah berangkat dan saat kita tidur ayah baru pulang kerumah itu semua demi keluarga. Perjuangan seorang ayah tidak semudah yang dipikirkan seorang anak, betapa banyak anak-anak diluar sana yang hanya memikirkan kesenangan mereka tanpa memikirkan perjuangan seorang ayah demi membahagiakan mereka. Begitu juga dengan perjuangan ayahku dikehidupan yang sulit ini ayah tetap berjuang untuk kebahagian anak-anaknya.     ...