Langsung ke konten utama

Pasar Barang Antik Cikini




 "Dalam jantung kota Jakarta, di tengah gemerlap modernitas, terdapat sebuah tempat yang membawa kita pada perjalanan melalui masa lalu yang memikat - Pasar Barang Antik di Cikini, Jakarta Pusat. Dikenal sebagai surga bagi para kolektor, pasar ini adalah perpaduan indah antara nostalgia dan penemuan baru.


Saat kita menginjakkan kaki di Pasar Barang Antik Cikini, kita dibawa ke dunia di mana kenangan berbicara melalui benda-benda tua yang penuh karakter. Dari perabotan kuno yang mengingatkan kita akan masa-masa kejayaan desain interior era kolonial hingga mainan lawas yang membawa kembali kenangan masa kecil, pasar ini adalah tempat yang menjembatani kita dengan sejarah.


Setiap sudut pasar ini adalah labirin keajaiban. Berjalan melalui gang-gang sempit, Anda akan menemukan berbagai macam barang antik, seperti keramik kuno, porselen eksklusif, perhiasan klasik, jam antik, dan banyak lagi. Banyak pedagang di sini adalah kolektor pribadi yang berbagi cinta mereka terhadap benda-benda bersejarah dengan pengunjung.


Salah satu hal yang membuat Pasar Barang Antik Cikini istimewa adalah cerita di balik setiap barang. Pedagang akan dengan senang hati berbagi informasi tentang asal usul dan sejarah setiap benda yang mereka jual. Ini adalah tempat di mana kisah-kisah masa lalu hidup kembali melalui benda-benda yang tersimpan selama bertahun-tahun.


Tak hanya untuk para kolektor, pasar ini juga menarik wisatawan yang mencari pengalaman budaya yang unik. Anda dapat menemukan suvenir yang langka dan berharga untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan dari kunjungan Anda ke Jakarta. Terlebih, harganya seringkali masih bisa dinegosiasikan.


Pasar Barang Antik Cikini adalah tempat yang memelihara kekayaan budaya dan sejarah, menjadikannya destinasi yang penuh pesona. Dalam keramaian kota metropolitan, ia mengingatkan kita akan pentingnya merenung dan menghormati warisan yang telah melahirkan masa kini. Suatu tempat di mana nilai masa lalu berbicara pada generasi sekarang, memelihara kenangan yang tak terlupakan."


Mochammad Refo Alfarizi Waskita

21310052

5D Fotografi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragam Pasar Loak Di Jakarta: Perdagangan dan Kisah-Kisah yang Tersembunyi

     Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, Pasar Loak Di Jakarta muncul sebagai tempat yang menyimpan cerita-cerita tersembunyi dan kehidupan pedagang yang penuh warna. Kita akan menyelusuri keunikan pasar loak ini dan merangkai kisah-kisah pedagang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlanjutan pasar ini.      Jembatan Item dan Kebayoran, yang telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman dahulu, menawarkan lebih dari sekadar barang-barang bekas. Pasar loak ini menjadi pintu gerbang ke masa lalu, memamerkan barang-barang antik, koleksi vinil langka, dan artefak sejarah yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat.      Pedagang di Pasar Loak Jembatan Item dan kebayoran tidak hanya menjual barang-barang, mereka juga berperan sebagai penjaga warisan budaya. Banyak dari mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah setiap barang yang mereka jual, dan mereka dengan antusias menceritakan cerita di balik setiap temuan yang menarik per...

Pa Oyen Bandung

Foto : Rhaffa Izzatul Awaliyah Pa'Oyen adalah usaha keluarga secara turun temurun. Meski namanya sangat terkenal di Bandung, Yoga menegaskan tidak membuka franchise ke orang lain agar rasa aslinya tetap terjaga. Sejarah es campur Pa Oyen berawal dari tahun 1954. Kala itu Pa Oyen berjualan dengan menggunakan gerobak. Lokasinya saat ini ada di Jalan Raya Sukajadi nomor 8, tepatnya di depan Hotel Zest Sukajadi. Kini Pa Oyen memiliki 3 cabang Khusus di Jakarta salah satunya berlokasi di Ampera Garden, Jalan Ampera Raya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta selatan namanya adalah 'Siomay & Es Sekoteng Pa'Oyen Bandung'. Sesuai dengan nama kedainya, dua menu favorite yang paling laris dipesan pembeli yaitu Siomay dan Es Sekoteng. Disajikan diatas piring putih, siomay dilengkapi dengan tahu, kentang, kol, telur, bumbu kacang dan jeruk nipis yang dipisah. Nah untuk Es Sekotengnya berisi biji delima merah, kelapa muda, alpukat, kolang kaling ditambah susu kental manis, air g...

Tulang Punggung Keluarga - Raihan Ar Razzan

  Foto by: Raihan Ar Razzan                   Seorang kepala keluarga yang baru selesai bekerja sedang menghitung uang disebuah gang daerah pasar Surya Kencana Bogor Senin 18 Oktober 2021. Keadaan lelah sehabis bekerja mencari nafkah untuk keluarga dirumah. Menjadi seorang ayah sudah pasti memikul beban untuk menafkahi keluarga tercinta dengan semangat yang tidak pernah padam. Seorang ayah rela kerja banting tulang pagi hingga malam, disaat kalian tertidur ayah sudah berangkat dan saat kita tidur ayah baru pulang kerumah itu semua demi keluarga. Perjuangan seorang ayah tidak semudah yang dipikirkan seorang anak, betapa banyak anak-anak diluar sana yang hanya memikirkan kesenangan mereka tanpa memikirkan perjuangan seorang ayah demi membahagiakan mereka. Begitu juga dengan perjuangan ayahku dikehidupan yang sulit ini ayah tetap berjuang untuk kebahagian anak-anaknya.     ...