Langsung ke konten utama

Aksi Bela Aqsa: Suara Kebesaran dan Dukungan Indonesia untuk Palestina

Oleh: Zaidul Khoir

         Minggu, 15 Oktober 2023, ribuan warga Indonesia berkumpul di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran, Jakarta Selatan, untuk menghadiri Aksi Bela Aqsa yang dilaksanakan sebagai bentuk dukungan moral dengan rakyat Palestina yang tengah berjuang gigih melawan Israel. Acara ini mengumpulkan berbagai tokoh ulama dan tokoh masyarakat, seperti KH. Bachtiar Nasir, KH. Amirsyah Tambunan, Ustadz Ferry Nur, Ustadzah Khadijah Peggy, dan tokoh penting lainnya. Mereka berdiri bersama, bersatu dalam satu tujuan mulia, yaitu mengekspresikan dukungan dan simpati Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.

       Sebagian besar peserta acara hadir dengan penuh semangat, membawa berbagai spanduk dan bendera Palestina. Mereka bersama-sama meramaikan lapangan dengan seruan takbir dan shalawat, mengisi udara dengan doa-doa untuk kebaikan Palestina. Pidato-pidato yang disampaikan oleh para ulama dan tokoh masyarakat menggambarkan betapa beratnya kondisi yang dihadapi oleh saudara-saudara mereka di Palestina, sementara mereka juga menyerukan perlunya dukungan global terhadap hak-hak rakyat Palestina.
   
       Selain itu, sebagai salah satu inisiatif penggalangan dana, acara ini juga menjadi wadah untuk pengumpulan donasi yang akan diberikan untuk membantu rakyat Palestina. Para peserta dengan tulus memberikan kontribusi finansial untuk membantu meringankan beban rakyat Palestina yang tengah berjuang keras. Seluruh acara dilengkapi dengan nyanyian lagu-lagu perjuangan Palestina yang mendalam, menggetarkan hati yang hadir di lapangan tersebut. Aksi Bela Aqsa di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar adalah sebuah upaya yang begitu kuat untuk menggugah kesadaran akan penderitaan rakyat Palestina dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ragam Pasar Loak Di Jakarta: Perdagangan dan Kisah-Kisah yang Tersembunyi

     Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota, Pasar Loak Di Jakarta muncul sebagai tempat yang menyimpan cerita-cerita tersembunyi dan kehidupan pedagang yang penuh warna. Kita akan menyelusuri keunikan pasar loak ini dan merangkai kisah-kisah pedagang yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keberlanjutan pasar ini.      Jembatan Item dan Kebayoran, yang telah menjadi pusat perdagangan sejak zaman dahulu, menawarkan lebih dari sekadar barang-barang bekas. Pasar loak ini menjadi pintu gerbang ke masa lalu, memamerkan barang-barang antik, koleksi vinil langka, dan artefak sejarah yang mencerminkan kekayaan budaya masyarakat.      Pedagang di Pasar Loak Jembatan Item dan kebayoran tidak hanya menjual barang-barang, mereka juga berperan sebagai penjaga warisan budaya. Banyak dari mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah setiap barang yang mereka jual, dan mereka dengan antusias menceritakan cerita di balik setiap temuan yang menarik per...

Pa Oyen Bandung

Foto : Rhaffa Izzatul Awaliyah Pa'Oyen adalah usaha keluarga secara turun temurun. Meski namanya sangat terkenal di Bandung, Yoga menegaskan tidak membuka franchise ke orang lain agar rasa aslinya tetap terjaga. Sejarah es campur Pa Oyen berawal dari tahun 1954. Kala itu Pa Oyen berjualan dengan menggunakan gerobak. Lokasinya saat ini ada di Jalan Raya Sukajadi nomor 8, tepatnya di depan Hotel Zest Sukajadi. Kini Pa Oyen memiliki 3 cabang Khusus di Jakarta salah satunya berlokasi di Ampera Garden, Jalan Ampera Raya, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta selatan namanya adalah 'Siomay & Es Sekoteng Pa'Oyen Bandung'. Sesuai dengan nama kedainya, dua menu favorite yang paling laris dipesan pembeli yaitu Siomay dan Es Sekoteng. Disajikan diatas piring putih, siomay dilengkapi dengan tahu, kentang, kol, telur, bumbu kacang dan jeruk nipis yang dipisah. Nah untuk Es Sekotengnya berisi biji delima merah, kelapa muda, alpukat, kolang kaling ditambah susu kental manis, air g...

Tulang Punggung Keluarga - Raihan Ar Razzan

  Foto by: Raihan Ar Razzan                   Seorang kepala keluarga yang baru selesai bekerja sedang menghitung uang disebuah gang daerah pasar Surya Kencana Bogor Senin 18 Oktober 2021. Keadaan lelah sehabis bekerja mencari nafkah untuk keluarga dirumah. Menjadi seorang ayah sudah pasti memikul beban untuk menafkahi keluarga tercinta dengan semangat yang tidak pernah padam. Seorang ayah rela kerja banting tulang pagi hingga malam, disaat kalian tertidur ayah sudah berangkat dan saat kita tidur ayah baru pulang kerumah itu semua demi keluarga. Perjuangan seorang ayah tidak semudah yang dipikirkan seorang anak, betapa banyak anak-anak diluar sana yang hanya memikirkan kesenangan mereka tanpa memikirkan perjuangan seorang ayah demi membahagiakan mereka. Begitu juga dengan perjuangan ayahku dikehidupan yang sulit ini ayah tetap berjuang untuk kebahagian anak-anaknya.     ...